Diogo Jota

Diogo Jota :
Bintang Sepak Bola Yang Jadi Ikon Game Dunia

Siapa sangka, Diogo Jota bukan cuma striker haus gol bersama Liverpool yang berhasil menggebrak Premier League musim lalu atau mengangkat trofi Nations League bareng Portugal. Jauh dari lapangan hijau, Jota adalah ikon gamers sejati yang membangun warisan esports lewat Luna Esports dan menjalin kolaborasi unik dengan klub masa kecilnya, FC Porto. Inilah sisi lain Diogo Jota yang jadi inspirasi banyak pecinta gaming di PlayKami.

Dari Gondomar ke Anfield

Sedikit Kilas Karier Sepak Bola Jota - Lahir di Gondomar, Portugal, Diogo Jota memulai langkahnya di Gondomar SC sebelum namanya bersinar di Paços de Ferreira. Bakatnya menarik Atletico Madrid, lalu melejit saat dipinjamkan ke FC Porto dan Wolverhampton Wanderers. Pada 2020, Liverpool resmi menebusnya seharga £41 juta. Bersama The Reds, ia mencetak 65 gol, 26 assist, dan membantu menjuarai Premier League 2024/25. Di level internasional, Jota turut membawa Portugal menaklukkan Spanyol di final UEFA Nations League 2025.

Gamer Sejati: Dari 30-0 FUT Champions Sampai Jadi Nomor Satu Dunia

Diogo Jota Rank 1 in FIFA

Namun di luar gemerlap sepak bola, Diogo Jota tampil dalam level berbeda sebagai seorang gamers. Pada April 2020, ia membukukan rekor sempurna 30-0 di FUT Champions, menempatkannya di antara 20 pemain FIFA terbaik dunia. Setahun berikutnya, ia bahkan sempat jadi pemain nomor satu FIFA 21 di PlayStation secara global.

Jota juga pernah mencetak sejarah dengan ikut FIFA Global Series Qualifier melawan Gorilla, juara dunia 2017. Dalam satu momen ikonik, ia harus mundur dari turnamen FIFA karena Liverpool akan menghadapi Southampton. Hasilnya? Jota mencetak gol hanya 97 detik setelah kick-off dan merayakannya dengan duduk pura-pura main game! Selebrasi ini yang akhirnya menjadi salah 1 animasi resmi di FIFA!

Luna Esports & Kolaborasi Fenomenal Bersama FC Porto

Rasa cintanya pada gaming membuat Jota mendirikan Diogo Jota Esports yang kemudian merger dengan Galaxy Racer, melahirkan Luna Esports. Tim ini aktif di FIFA/EA FC, Rocket League, dan Dota 2. Puncaknya, Luna Esports menjuarai EA FC 24 Esports World Cup lewat João ‘jafonso’ Vasconcelo yang membawa pulang hadiah $300 ribu.

Tahun lalu, Luna juga menjalin kemitraan spesial dengan FC Porto, klub masa kecil sekaligus kota kelahiran Jota. Ini membuktikan Jota bukan sekadar pemain bola yang iseng main game, tapi benar-benar pionir esports Portugal yang serius membangun ekosistem digital.

Warisan Digital Jota untuk Komunitas Gamers

Diogo Jota at Riyadh

Saat hadir di Esports World Cup Arab Saudi, Jota main melawan Msdossary—pendiri Team Falcons sekaligus mantan juara dunia FIFA—dan naik ke panggung memberi selamat pada NAVI juara Counter-Strike 2. Dalam wawancaranya, Jota mengaku, “Saya selalu percaya potensi esports bahkan sebelum punya tim sendiri. EWC ini bukti dunia ini berkembang sangat cepat.”

Kini setelah kepergiannya, warisan Diogo Jota Gamers tak hanya dikenang fans Liverpool atau Portugal, tapi juga komunitas esports global. Di Playkami, kami bangga terus mengangkat kisah inspiratif yang menyatukan semangat sport & gaming seperti ini.